ABU RIZAL BAKRI 15120482 TEORI BELAJAR 4K
PELESIR KE BALI
Sekitar 40 orang
dari rombongan turun dari bus 4K. Saat itu kami menginjakkan kaki di objek
pertama yang kami kunjungi adalah Pura Tanah Lot. Di sana sudah ramai
pengunjung yang ingin melihat keunikan dari pure tersebut. Menurut mitosnya terdapat
jelmaan ular yang menjaga Pura Tanah Lot dan menurut mitosnya lagi ketika kita
mengunjungi Pura Tanah Lot kita boleh bersama dengan pasangan kita, karena apa?
Karena jika kita mengunjungi Pura tanah Lot dengan pasangan kita maka hubungan
yang di jalani tidak akan bertahan lama. Percaya atau tidak itu mitosnya.
Sejarah Pura Tanah Lot Bali Indonesia berdasarkan legenda, dikisahkan pada abad ke -15, BaqghawanDhang Hyang Niratha atau dikenal dengan nama Dang Hyang Dwijendra melakukan misi penyebaran agama Hindu dari pulau Jawa ke pulau Bali.
Pada saat itu yang berkuasa di pulau Bali adalah Raja Dalem
Waturenggong. Beliau sangat menyambut baik dengan kedatangan dari Dang
Hyang Nirartha dalam menjalankan misinya, sehingga penyebaran agama
Hindu berhasil sampai ke pelosok – pelosok desa yang ada di pulau Bali.
Dalam sejarah Tanah Lot, dikisahkan Dang Hyang Nirartha, melihat
sinar suci dari arah laut selatan Bali, maka Dang Hyang Nirartha mencari
lokasi dari sinar tersebut dan tibalah beliau di sebuah pantai di desa
yang bernama desa Beraban Tabanan
Pada saat itu desa Beraban dipimpin oleh Bendesa Beraban Sakti, yang
sangat menentang ajaran dari Dang Hyang Nirartha dalam menyebarkan agama
Hindu. Bendesa Beraban Sakti, menganut aliran monotheisme.
Dang Hyang Nirartha melakukan meditasi di atas batu karang yang
menyerupai bentuk burung beo yang pada awalnya berada di daratan.
Dengan berbagai cara Bendesa Beraban ingin mengusir keberadaan Dang Hyang Nirartha dari tempat meditasinya.
Menurut sejarah Tanah Lot berdasarkan legenda Dang Hyang
Nirartha memindahkan batu karang (tempat bermeditasinya) ke tengah
pantai dengan kekuatan spiritual. Batu karang tersebut diberi nama Tanah
Lot yang artinya batukarang yang berada di tengah lautan.
Semenjak peristiwa itu Bendesa Beraban Sakti mengakui kesaktian yang
dimiliki Dang Hyang Nirartha dengan menjadi pengikutnya untuk memeluk
agama Hindu bersama dengan seluruh penduduk setempat.
Dikisahkan di sejarah Tanah Lot, sebelum meninggalkan desa Beraban,
Dang Hyang Nirartha memberikan sebuah keris kepada bendesa Beraban.
Keris tersebut memiliki kekuatan untuk menghilangkan segala penyakit
yang menyerang tanaman.
Keris tersebut disimpan di Puri Kediri
dan dibuatkan upacara keagamaan di Pura Tanah Lot setiap enam bulan
sekali. Semenjak hal ini rutin dilakukan oleh penduduk desa Beraban,
kesejahteraan penduduk sangat meningkat pesat dengan hasil panen
pertanian yang melimpah dan mereka hidup dengan saling menghormati.
Komentar
Posting Komentar