REPORTASE 4

Pendidikan merupakan komunikasi cara berada manusia : yaitu komunikasi yang otentik cara berada manusia kepada manusia muda, agar supaya dimiliki, dilanjutkan, dan disempurnakan. Komunikasi itu terlaksana antara pendidik (generasi tua, orang dewasa) dan anak didik (generasi muda, orang yang belum dewasa). Dalam hal ini anak didik disebut sebagai generasi muda, generasi penerus, dan generasi pengembang : meneruskan dan mengembangkan cara beradab manusia. Cara beradab manusia itu berupa nilai-nilai, sesuatu yang berharga, atau budaya (hasil budi daya) manusia.
Istilah-istilah pendidikan menurut KH. Dewantara yang wajib dipahami dan di realisasikan :
1.      Tetep, Antep, Mantep
Diangkat dari pikiran atau berpikir. Pikiran itu adalah berpikir. Berpikir itu perasan dari akal, dan alat untuk memeras itu adalah akal dan sari-sarinya ataupun kita mendapatkan sari-sari atau ampasnya itu tergantung pengeluaran dan kita ingin mendapatkan sari atau ampasnya. Tetep berasal dari keteguhan berpikir atau ketetapan berpikir. Sebagai manusia yang memiliki akal sebaiknya kita harus memiliki keteguhan berpikir untuk memicu kualitas
diri kita. Kata antep sendiri memiliki arti berbobot. Pikiran itu merupakan sebuah perasaan yang muncul berasal dari akal. Akal merupakan sebuah alat untuk memeras suatu pemikiran atau pengetahuan dan objek yang ingin diperas atau disaring namanya adalah pikiran, pikiran itulah yang menentukan. Serta sari-sarinya (hasil) atau ampasnya tergantung dari cara
pengelolaannya. Dan akal yang ada pada diri manusia tidak hanya ada di dalam kepala saja, namun akal juga berada dalam hati, dan menjadi satu dengan hati.
2.      Ngandel, Kandel, Kendel, dan Bandel
Bahwa percaya akan memberikan pendirian yang tegak, maka kendel (berani), bandel (ampuh). Bandel artinya tidak mudah rusak, keropos, tidak lembek, ampuh mentalnya. Kendel dan bandel nantinya akan menyusul sendiri dari sifat ngandel dan kandel tadi.
3.      Neng, Ning, Nung, Nang
  Neng, ning, nung, nang terdapat dalam kata “kunfayakun”. Ning artinya sesuatu yang menggon atau meruang. Neng artinya air yang diapakan saja tetap bening, sehingga berarti kesucian pikiran (jujr dalam pikiran) dan kebatinan (akal, pikiran, hati, hasrat, syahwat, dan perasaan). Diperoleh dari ketenangan hati seperti kisah Nabi Syuaeb dan Nabi Nuh. Kenapa disebut Nabi Nuh? Karena dalam cerita Nabi Nuh merupakan nabi yang banyak menangis karena bertemu dengan anjing. Nuh yang berarti manah atau tetap sasarn, manah dalam bahasa Jawa berarti hati. Sehingga hal tersebut termasuk peradaban hati, peradaban rasa yang ada pada Nabi Nuh
Aksi mencari pembelaan terhadap bendera yang dibakar. Bendera tersebut merupakan salah satu dari contoh simbol yang dipermasalahkan. Manusia sebagai kholifah dan negara juga menjadi khilafah (sistem).
              Negara Timor tengah mengganggap negara Indonesia merupakan negara yang unik, karena di Indonesia terdapat banyak masalah tapi tidak terjadi pertempuran seperti di Timor Tengah. Hal tersebut termasuk cara mengelola pikiran. Cara mencari pikiran dapat dilakuan dengan mengubah sudut pandang atau cara pandang, lebih berani di media sosial. Negara Indonesia kurang mental ksatria. Akal juga berada dalam hati.
              Tokoh Arrozi merupakan tokoh pemikir yang mengedepankan rasional. Arrozi cenderung pemikiran tentang akal, lebih cenderung proses pengakalan daripada proses pengukilan yang pemahaman tentang rasional. Seperti filsuf barat antara lain John Lock, Aristoteles, Plato, Schrates) turun pemikiran tentang teori kognitivisme, konstrivisme, dll. Sedangkan tokoh Jean Piaget, Vigotsky, Brunner merupakan pandangan tentang pendidikan.
              Lahirnya pendidikan pertama kali berasal dari Hawwa. Arti kata siti dalam bahasa arab adalah lemah, sehingga banyak perempuan yang dinamakan siti karena perempuan cenderung lemah. Dalam pendidikan muncul model baru dan menjelekkan model lama yang membuat penelitian dengan saingan, sehingga guru perlu adanya profesi untuk sertifkasi seperti dokter
 
 
            1. Azzah nurlaela (15120245)

Komentar